Breaking News
light_mode
Trending Tags
Beranda » Teknologi » Perangkat Lunak » Telkom Dorong Pemanfaatan AI di Dunia Jurnalistik Lewat Pelatihan Media Nasional

Telkom Dorong Pemanfaatan AI di Dunia Jurnalistik Lewat Pelatihan Media Nasional

  • account_circle Tasya Yurizumi
  • calendar_month Sen, 7 Okt 2024
  • visibility 312
  • comment 0 komentar

Teknologi, Pikirkan.com – PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk terus memperkuat perannya sebagai pelopor transformasi digital nasional melalui pengenalan dan pemanfaatan teknologi Artificial Intelligence (AI) di sektor media. Dalam upaya meningkatkan literasi digital di kalangan jurnalis, Telkom menggelar pelatihan bertema “Transformasi Telkom untuk Bangsa, Bersama Media Wujudkan Indonesia Terkoneksi” yang berlangsung di Semarang pada 2 Oktober 2025.

Kegiatan tersebut dihadiri oleh Komisaris Telkom, Rizal Mallarangeng, serta jurnalis dari berbagai perusahaan media di Indonesia. Pelatihan ini menghadirkan lima narasumber lintas bidang, yakni Tenaga Ahli Menteri Komunikasi dan Digital Wicaksono (Ndoro Kakung), Trainer Publisiana Nanang Djunaedi dan M. Taufiqurohman, Ahli Pers Dewan Pers Rustam Fachri Mandayun, serta Jurnalis Senior Imam Wahyudi.

Dalam sambutannya, Rizal Mallarangeng menekankan bahwa Telkom sebagai salah satu BUMN terbesar terus beradaptasi terhadap perubahan teknologi. Ia menyebut, penerapan AI kini menjadi langkah strategis bagi dunia jurnalisme agar dapat mengikuti perkembangan ekosistem digital.

“AI merupakan teknologi serbaguna yang memengaruhi seluruh aspek kehidupan, termasuk jurnalisme. Karena itu, penting bagi jurnalis memahami dan mengintegrasikan AI tanpa kehilangan nilai-nilai dasar profesinya,” ujar Rizal.

Narasumber pertama, Wicaksono, menyoroti bahwa transformasi digital menuntut media untuk beradaptasi tanpa mengabaikan prinsip jurnalistik. AI, menurutnya, dapat menjadi alat bantu efektif untuk meringankan proses kerja seperti transkrip, penulisan, dan pencarian sudut berita (angle) yang menarik.

“Media di era digital harus menjadi clearing house — penyaring informasi yang mampu menjernihkan komunikasi publik,” paparnya.

Rustam Fachri dari Dewan Pers menambahkan bahwa penggunaan AI perlu diiringi penerapan etika dan peraturan agar kredibilitas jurnalisme tetap terjaga. Ia menegaskan bahwa teknologi tidak boleh menggeser prinsip kebenaran dan tanggung jawab publik.

“Etika jurnalistik tetap menjadi pagar agar media tidak kehilangan kepercayaan masyarakat,” ujarnya.

Imam Wahyudi menekankan pentingnya disiplin verifikasi dan pencarian fakta dalam proses jurnalistik. Menurutnya, AI dapat menjadi alat bantu efisien, namun keputusan dan interpretasi tetap memerlukan sentuhan manusia.

“Jurnalisme adalah pencarian kebenaran melalui cara yang benar. Berita harus mencerahkan, bukan menyesatkan,” tegasnya.

Pandangan serupa disampaikan Nanang Djunaedi, yang menilai AI hanya berfungsi sebagai alat bantu, bukan pengganti peran wartawan.

“AI tidak dapat menggantikan empati dan kepekaan manusia terhadap nilai kemanusiaan dalam berita,” katanya.

Melalui kegiatan ini, Telkom menegaskan komitmennya dalam memperkuat ekosistem digital Indonesia yang cerdas dan beretika. Pelatihan tersebut diharapkan mampu mendorong jurnalis untuk memanfaatkan AI secara produktif dan bertanggung jawab, sehingga dapat menghasilkan karya jurnalistik yang lebih akurat, efisien, dan bernilai tinggi.